(Singkat Cerita Seribu Kerinduan)
Farel … lelaki imut bertato yang mampu menghadirkan kembali
Pelangi di senyumku. Pertemuanku denganya tak pernah kuduga begitupun perpisahan denganya, semua tak
pernah ku duga sama sekali. Kisah ku denganya bagaikan kisah drama di dunia
sinetron. Dia adalah salah satu lelaki yang mampu menemukan kunci untuk masuk kedalam hatiku yang saat itu
terkunci, dengan caranya yang unik dan hubunganku denganya sangat singkat namun
tak dapat kulupakan.
Berawal dari perkenalan singkat
melalui “Blackberry Messenger” kisah
kita tercipta… malam itu ketika hening malam merasuk bersama dingin, aku
sendiri didalam ruang yang beriramakan
detak jam dinding kamarku dan tanpa sengaja jari-jemari dengan lincahnya
menyentuh Keypad Ponselku kemudian terbukalah akun Facebooku. Perlahan ku
telusuri beranda di Facebooku dan entah mengapa berhenti pada akun Facebook
sahabatku yang kala itu sedang Share Picture ditandai bersama lima orang
kawanya.
Satu diantara
lima orang didalam foto itu terdapat foto lelaki penuh tato menghiasi tubuhnya.
Uniknya dia berbeda dengan lelaki bertato lainya dia tidak seram, dia gemesin,
dan dia lucu… Iseng mulai merajai pikiran menelisik ingin tahu siapa gerangan
yang ada difoto itu… Tiba-tiba Ponselku berbunyi, ternyata ada yang meng-invite
Pin Blackberry ku , dengan display name yang tak asing “Farel” ternyata dia lelaki penuh tato yang
sering ku perhatikan diakun Facebook sahabatku… kita pun berkenalan malam itu…
Sejak perkenalan singkat lewat “ Blackberry Messengger “
hariku terasa spesial dengan
pesan singkat darinya yang penuh canda tawa hingga akhirnya kita memutuskan
untuk bertemu saling bertatapmuka langsung. Pertemuan pertama kita dia mengajak
ku dinner dan dia mengajak ku disuatu tempat yang tak pernah kita rencanakan
sebelumnya tiba-tiba ada benda asing
yang melesat di
Keningku, ku
merasakan kelembutan yang mendalam dan terhanyut dalam suasana keindahan. Dia mencium
keningku membuatku terhanyut membeku
oleh waktu yang akan meninggalkan sebuah kenangan yang tak kan terlupakan. Matanya
mengontrol jiwaku seakan mengajak kita
tuk lebih dalam dan kedekatan semakin menjadi tak kusadar tangan ku tlah
digenggam erat oleh nya saat kuraih hangat genggaman tanganya ku menemui
bahagia dalam tatapan melaluinya akupun terhanyut dalam pelukan-pelukan kecil
yang sangat nyaman.
Secercah cahaya
yang dinamakan “harapan” mulai tumbuh dalam batinku, sedikit demi sedikit
perhatianya dan canda tawanya, semua itu membuatku terbuai … Membuatku terbang keawan
harapan bukan lagi tanah realita.
Satu minggu setelah pertemuan indah
itu di saat ketika cahaya telah menyala terang, tepat pukul 23.45 WIB, malam
itu kala ku lihat recent updates di Blackberry Messenggerku ku lihat Revan
mengganti Display Picture BBM nya, terlihat sosok wanita cantik menghias
display picture BBM nya dan bertuliskan status
“Ceweku Yang Paling Oon” pada personal message BBM nya… aku terluka
pedih menatap layar ponselku dan
menerka-nerka apa mungkin dia selama ini tak punyai perasaaan yang sama
denganku lalu apa arti ciuman dikening, genggaman
hangat tangganya dan pelukan kecil satu minngu yang lalu, apa mungkin dia hanya
terbawa suasana?????....
Entahlah,
mungkin kesalahanku terletak pada berharap….
Seketika itu
aku terjatuh mataku mulai melihat harapan itu kosong. Realita ini telah
mengembalikan ku ke alam sadar… Harapan yang selama ini kuimpikan ternyata
adalah hal yang transparan dan tak bisa ku raih. Cahaya yang ada di hatiku
perlahan meredup .
Redup,
redup, dan semakin redup…
Sejak kejadian itu aku mencoba tak
menghubunginya lagi dengan menghapus PIN Blackberry Messengger darinya di contac ponselku.
Dulu memang
sempat kuungkap rasa namun dia hanya tersenyum manja. Aku tahu dia peka, aku
tahu dia merasakan tatapanku yang menatap tepat di matanya. Aku bukanya berani
mengungkapkan tapi memang aku bukan tipe yang bisa memendam perasaan … Ah,
biarlah, biarlah aku dengan perasaanku dan biarkan dia dengan pikiranya dan
dengan wanita dalam display picture BBM nya itu dan biarkan aku menahan luka
kecewa…
Kesalahanku
memang terletak pada “berharap” dan tetap menunggu jika suatu saat nanti dia
bisa sayang lebih dari status kita saat ini… Mungkin memang tak setiap
pertemuan harus disatukan karena jika takdir juga siap memisahkan dan aku akan
belajar melepaskan.
Dua hari berlalu tanpa canda tawa
darinya, selama itu juga ponselku senggaja aku Non aktifkan. Disaat aku berjalan melepas penat melupakan tangis
semalam dengan mencari sedikit hiburan kulihat disudut jalan tepat di depan
mataku dirinya sedang bersama wanita
berambut panjang seketika itu sebutir air mata terjatuh dan aku kembali terluka…
kisahku ini sungguh kisah cinta yang janggal
yang mulai memecahkan kenangan menjadi bahagia dan sedih… ini adalah tentang
harapan yang terlanjur patah dan ku tak ingin menghubunginya lagi entah sampai
kapan. Mungkin ku tak ingin menemuimu
namun tidak dengan rindu ini yang setiap saat menemuiku mengharapkan sebuah
pertemuan.
Farel… jika kelak kau temukan malamu
begitu dingin semoga masih ada aku yang kau cari , yang kau pilah di
celah-celah dingin kala itu…
Aku memaknai
bahagia dengan jatuh cinta padamu dan memaknai luka dengan berkisah tentangmu,
karenamu dan setidaknya pernah ku kenal kamu walau akhirnya Cuma jadi kenangan,
dan setidaknya pernah berharap walau akhirnya tak terwujud…
Disini
ku masih dengan raut wajah sedih tapi ku tak lagi bersama tangis, pelangi
dilangit tadi menyadarkan ku bahwa tak ada yang abadi …
Bayangmu masih
kuat melekat dihatiku bersama senyumu yang selalu ku ingat kala aku
merindukanmu. Sungguh pertemuan singgkat kita terasa abadi dalam dekapan meski
kini kita hanya sekilas fatamorgana…
Farel, aku
rindu kita bercanda saling manja, saling menjaga dari rasa dingin saat
itu,lewat pelukan-pelukan yang tak direncana….
Hadirmu membawa
cerita singkat melekat indah dan mendalam namun menyisakan seribu kerinduan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar